Karya : Fhilmal Siana
Gemercik air turun di sunyi hari
Angin malam lengkapi suasana semu
Dibalut harapan yang mampir sedari
Bertegur sapa, mengusik syaraf yang bangun dari lamunan
Senyum manis terbelenggu diantara kelamnya halusinasi
Menguak tragedi, seakan menunjuk simpul mati
Perlahan terbuka, tatkala cahaya kehidupan mampir menghadiri
Di manakah jiwaku berada?
Apakah di jalur waspada atau justru terjaga?
Sekuat hati menerima dia sekuat baja
Menunggu jawaban petuah kata yang keluar darinya
Tinggalkan Balasan